Jumat, 09 September 2011

Hilangnya kearifan lokal dalam keluarga

Beberapa hari ini saya online diwarnet (koneksi modem Lemot), biasanya saya memang sering mempromosikan usaha saya dengan memasang iklan di situs-situs iklan baris.

Ada yang menarik, setiap hari saya online di beberapa warnet sekitar jam 09 malam. ternyata banyak anak-anak kecil yang menurut perkiraan saya mereka masih sekolah SD atau SMP, dan mereka bukan cuma laki-laki lho. Pertanyaan saya, apa mereka ngak dicari sama orang tua mereka ya? apalagi yang punya anak perempuan?

Dulu ketika zaman saya masih SD atau SMP, setiap kali menjelang maghrib saya sudah didorong-dorong untuk kemasjid atau surau. selepas ba'da isya' kalau belum pulang pasti dicari-cari. pulangpun langsung belajar. Apa yang terjadi dengan kehidupan sekarang? Kemanakah orang tua yang seperti dulu? Yang sangat peduli dengan anak. Orang tua yang begitu arif.

Wajarlah kalau orang tua yang masih peduli dengan anak-anaknya takut dengan kehidupan diluar, kebebasan yang tidak terkontrol bahkan cenderung dibiarkan. Rokok, Narkoba, bahkan seks telah menjadi momok yang kapan saja siap mengancam. Masyarakat yang nyaris tidak peduli dengan kondisi tersebut menambah makin lengkap kebebasan mereka.

Masyarakat yang bebas, tak terdidik, tak terarah dan cenderung semaunya sendiri, itulah mungkin yang akan terbentuk dalam generasi masyarakat ke depan kalau saja kearifan dalam keluarga telah hilang.

Pendidikan, Hanya Pendidikan yang terarah, yang tersistem adalah solusi yang tepat. One Pipe Education System yang diterapkan Al zaytun adalah salah satu jawaban bagi generasi ke depan yang kuat, disiplin dan berakhlak dan bertoleransi. Pendidikan yang terkontrol tiap detik, tiap nafas dari anak didik akan meciptakan generasi yang mampu bersaing dengan masyarakat dunia manapun. Mudah2an kelak sistem ini menjadi Konsep dan kurikulum bagi negeri kita tercinta Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Ekonomi